Melihat Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto
Melihat Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Melihat Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Dilihat : 39

Liputan6.com, Jakarta Kedua putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah jadi perbincangan hangat publik menjelang Pemilu 2024.

Bagaimana tidak, saat ini putra bungsunya, Kaesang Pangarep telah didaulat menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sementara, Gibran Rakabuming Raka yang telah melabuhkan pilihannya untuk partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut, kini masuk dalam kriteria bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Prabowo Subianto.

Saat ini nama Gibran, bersanding dengan tiga nama lainnya yang dinilai sejumlah hasil survei memiliki elektabilitas cukup kuat untuk mendampingi Prabowo di Pemilu mendatang. Sebut saja Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Bagaimana akhirnya nama Gibran Rakabuming bisa muncul sebagai salah satu kandidat cawapres Prabowo?

Semula berawal dari pertemuan keduanya di angkringan Omah Semar, Solo, pada Jumat malam, 19 Mei 2023 lalu. Pertemuan tersebut bahkan sempat memantik isu jika Gibran akan pindah ke Gerindra.

Menjawab semua isu yang berkembang saat itu, putra sulung Presiden Jokowi tersebut menegaskan, bahwa dirinya tidak pindah parpol. Gibran menyebut hanya bertindak sebagai tuan rumah, tidak lebih.

“Ya, ngapa pindah (parpol). PDI Perjuangan itu partai yang membesarkan saya, yang sudah menerima saya, mendidik saya, menyekolahkan saya, gitu,” imbuh Gibran Rakabuming saat itu.

Lalu, seperti apa jawaban Gibran saat diminta jadi cawapres Prabowo?

Saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, pada Senin, 9 Oktober kemarin dia menjawab bahwa umurnya tidak cukup untuk menjadi cawapres.

“Umurnya tidak cukup. Kan tidak cukup,” ujarnya.

Ditawari sebagai cawapres Prabowo, Gibran pun mengaku telah melaporkannya ke sejumlah pimpinan PDIP. Di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani.

Masuknya Wali Kota Solo tersebut sebagai kandidat cawapres Prabowo Subianto di Pilpres mendatang, tak sedikit sejumlah tokoh partai yang memberi beragam komentar terkait peluang Gibran untuk mendampingi Prabowo.

Berikut pernyataan mereka soal peluang Gibran yang dikabarkan jadi cawapres Prabowo:

1. Gerindra Akui Gibran Dipertimbangkan Jadi Cawapres Prabowo

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mengakui nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan diperhitungkan oleh Koalisi Indonesia Maju untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, apabila Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materiil terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Hanya saja keputusannya harus dibahas bersama para ketua umum partai koalisi. Gibran bersaing dengan nama Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Kalau memang Mas Gibran nanti lolos ya, tentu nama dia akan dibahas oleh pimpinan Koalisi Indonesia Maju. Apakah nanti yang terpilih mas Gibran, Pak Erick Thohir, atau Bu Khofifah, atau Pak Airlangga, saya belum tahu karena tergantung musyawarah mufakat para pimpinan partai,” ujar Andre di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Nama Gibran bukan hanya diusulkan dari partai. Internal Koalisi Indonesia Maju juga ada yang mengusulkan nama putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

“Ya, karena begini teman-teman yang berada di koalisi Indonesia maju juga mengusulkan nama Mas Gibran baik ada partai yang mengusulkan nama mas Gibran, ada juga relawan-relawan pak Jokowi yang datang ke Pak Prabowo mengusulkan nama mas Gibran,” kata Andre.

Ia tidak menyebut apakah Koalisi Indonesia Maju menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi. Nama-nama cawapres itu sampai hari ini akan terus dibahas.

Andre menjamin akan digelar forum musyawarah partai pendukung Prabowo untuk menentukan calon wakil presiden.

“Tentu siapapun nama yang diusulkan ke pak Prabowo, tentu akan di bawa ke forum musyawarah untuk mufakat partai-partai pendukung Pak Prabowo di Koalisi Indonesia Maju. Kan keputusan Pak Prabowo bersama ketua umum-ketua umum,” katanya.

2. PSI Beri Sinyal Menanti Gibran Jadi Cawapres

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga hari ini belum memutuskan secara resmi mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto. Padahal, sejumlah elite partai berlambang kepalan tangan dan mawar ini sudah dekat dengan Menteri Pertahanan tersebut.

Juru Bicara PSI Dedek Prayudi memberi sinyal, bahwa partai pimpinan Kaesang Pangarep itu menanti Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo.

Diketahui, salah satu syarat agar Gibran bisa menjadi cawapres, adalah menanti perubahan Undang-Undang Pemilu. Di mana, PSI salah satunya yang melakukan gugatan terhadap batas usia capres dan cawapres.

Adapun, Mahkamah Konstitusi (MK) menjadwalkan pembacaan putusan mengenai gugatan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. MK akan membacakan hasil putusan dari gugatan itu pada Senin, 16 Oktober 2023 mendatang.

Dedek mengklaim, pihaknya sudah memiliki sejumlah skenario. Skenario pertama disebut mendukung Bacapres Ganjar Pranowo, kedua mendukung Bacapres Prabowo Subianto dan skenario ketiga yakni menjomblo pada Pilpres 2024 mendatang.

“3 skenario ini kemudian mengercut jadi satu opsi yaitu menunggu hilal cawapres dan kemudian kami enggak lama, kemudian bertemu Pak Jokowi, dewan pembina kami di istana, dan hasil dari pertemuan dengan Jokowi ini menguatkan lagi hasil Kopdarnas dimana saat itu mengatakan Jokowi ojo kesusu karena masih akan ada banyak drama-drama politik,” kata dia, kepada wartawan di Markas Relawan Seknas Jokowi, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Dedek pun menepis, gugatan yang dilayangkan ke MK, bukan untuk membuka jalan kepada Gibran.

Namun, perlu diketahui juga Kaesang yang belum ada hitungan bulan sudah dilantik sebagai Ketum. Diketahui, baik Gibran maupun Kaesang adalah putra Presiden Jokowi.

“Sebenarnya sih enggak ada (kaitan dengan Gibran). Jadi saya harus menjawabnya secara kronologis. Jadi ide ini pertama kali muncul pada tahun 2022, saat itu bulan Desember akhir tahun. Ini kami khawatir krena partisipasi politik anak-anak muda di Indonesia itu begitu rendah,” ungkapnya.

3. Ketum PPP soal Peluang Gibran Jadi Cawapres

Mahkamah Konstitusi (MK) sudah mendaftarkan penjadwalan putusan, terhadap uji materil usia pencalonan presiden dan wakil presiden yang ingin diturunkan menjadi di bawah 40 tahun.

Menanggapi hal itu, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengaku menyambut baik jika MK mengabulkan uji materil tersebut.

“Hal itu menjadi sesuatu yang positif bagi perkembangan perpolitikan nasional kita. Sering saya sampaikan, dimana penduduk Indonesia itu mayoritas diisi oleh kaum milenial yang jumlahnya 66% lebih dan tentu harus diberi ruang,” kata Mardiono saat bersilaturahmi dengan EMTEK Grup di SCTV Tower Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Mardiono menjelaskan, dinamika politik selama pesta demokrasi 2024 selalu menjadi topik pembahasan, baik di internal PPP dan partai koalisi pendukung Ganjar Pranowo.

Termasuk wacana masuknya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi yang digadang kuat akan dimajukan sebagai calon wakil presiden jika putusan MK mengabulkannya.

“Setiap dinamika politik tentu akan menjadi bahasan dari setiap kader baik itu di internal PPP maupun PDIP dan bersama-sama, jadi pasti dibahas setiap dinamika politik,” ujar Mardiono.

4. Demokrat Bicara Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Partai Demokrat angkat suara terkait peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto. Demokrat menegaskan akan tetap mendukung Prabowo siapapun nanti cawapresnya.

“Demokrat konsisten bahwa diserahkan kepada Pak Prabowo. Siapa pun yang akan dipilih Pak Prabowo, Demokrat akan bekerja sungguh-sungguh untuk memenangkan Pak Prabowo menjadi presiden,” kata Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron, saat diwawancarai di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Lebih lanjut, Herman menegaskan, Partai Demokrat menyerahkan urusan cawapres terhadap dinamika yang berkembang. Selain Gibran, ada pula tiga nama lain yang menguat seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, maupun Khofifah Indar Parawansa.

“Ya itu sangat dipengaruhi keputusan itu oleh nanti Pak Prabowo memilih. Dan akan disampaikan langsung oleh Pak Prabowo,”

Namun, Herman meyakini tak ada dukungan kepada Gibran jika tidak ada peluang. Dia pun tak menampik peluang Gibran saat ini bergantung pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan batas usia cawapres.

Selain batas minimal usia capres cawapres, MK juga masih memproses gugatan terkait batas maksimal usia capres menjadi 70 tahun. Menurut dia, dua perkara itu perlu dipertimbangkan terkait peluang Gibran.

“Satu, dengan menghapus terhadap pada usia bawah. Tapi ada juga yang menginginkan batas usia maksimal 70 tahun. Itu juga harus jadi reasoning,” ucapnya.

5. Kata Fadli Zon soal Gibran Dikabarkan Jadi Cawapres untuk Prabowo,

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, tokoh muda penting masuk dalam kontestasi untuk menjaga regenerasi.

Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi usulan menjadikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pemilu 2024.

“Apalagi ini mempertimbangkan berbagai macam isu dan tentu orang muda tokoh muda itu memang diperlukan sebagai regenerasi untuk generasi selanjutnya,” kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (10/10/2023).

Meski demikian, Fadli menegaskan belum mengetahui siapa tokoh yang akan dipilih menjadi cawapres. Namun, menurutnya Gibran tentu masuk dalam pertimbangan Prabowo.

“Jadi kita belum tahu, kita liat nanti siapapun termasuk saudara Gibran saya kira itu kan bagian dari pembicaraan yang akan ada di antara ketum parpol,” kata Fadli.

Sebelumnya, Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan kandidat cawapres Prabowo Subianto menguat pada empat nama.

“Airlangga Hartarto yang diusung oleh Partai Golkar, Erick Thohir yang diusung oleh Partai Amanat Nasional, Gibran Rakabuming, Walikota Solo dan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur,” kata Herzaky dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).

Menurut Herzaky, Prabowo akan meminta pandangan dari pimpinan tiap-tiap parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebelum memutuskan Cawapres.

“Tentu saja, kami dari Partai Demokrat juga akan memberikan pertimbangan dan masukan ketika hal tersebut diminta. Tapi tentu saja, bagi Partai Demokrat, Bapak Prabowo-lah yang akan memutuskan siapa cawapresnya nanti,” kata dia.

Posted in ,

Archives